Rabu, 03 Agustus 2011

Pray For The Nation

Jika dibuat presentasenya, berapa persen doa yang akan kita naikkan ditunjukan untuk memeberkati orang lain?? Kebanyakan kita berdoa pastinya untuk diri kita sendiri. tanpa disuruh pun, kita sudah fasih banget berdoa untuk kebutuhan kita, masa depan kita, cita-cita kita dan keinginan hati kita. Mungkin 70% lebih doa-doa kita ngomongin tentang diri kita sendiri. Sisanya, tentunya buat orang-orang yang dekat dengan kita. Buat ortu kita, pacar kita, kakak adik kita, sahabat kita, dll. Kita mau meluangkan waktu untuk berdoa buat orang-orang yang kita kasihi, karena kita mengharapkan Tuhan memeberikan berkat bagi mereka juga. Lantas, gimana dengan doa bagi bangsa kita?
Jujur saja, seringkali kita lupa berdoa bagi bangsa kita. Padahal ada ayat-ayat dalam FirTu yang menekankan pentingnya berdoa bagi para pemimpin negara kita, juga bagi kesejahteraan bangsa kita. Ketika suatu bangsa berseru kepada Tuhan, maka Tuhan mendengar. Berkali-kali dicatat peristiwa doa massal Israel yang akhirnya mendatangkan kebaikan bagi seisi negeri. Bahkan ketika Tuhan murka atas kota Niniwe, niat untuk menghukum kota itu dibatalkan karena doa pertobatan mereka (Yunus 3:1-10). Saat Nehemia dan bangsa Yahudi berdoa kepada Tuhan, maka pembangunan tembok pun berhasil dilakukan.
Jika setiap anak Tuhan di negeri ini menyadari pentingnya berdoa bagi Indonesia, tentunya akan ada perubahan besar terjadi di negeri kita. Hanya saja, diperlukan usaha terus menerus, ketekunan dan keyakinan bahwa apa yang kita lakukan ini benar-benar memberi dampak positif bagi negeri kita. Jika tidak, maka doa bagi bangsa hanya akan menjadi tema tahunan tiap acara HUT kemerdekaan atau perayaan Sumpah Pemuda saja.
Apakah kita mencintai negeri ini? Apakah kita ingin bangsa kita menjadi lebih baik dan diberkati Tuhan? Apakah kita percaya bahwa Tuhan benar-benar mendengar doa orang-orang percaya? Jika Ya, mulailah dari doa-doa kita. Kamu dan Saya punya kewajiban yang sama untuk berdoa bagi INDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar